Kamis, 17 Maret 2011

suatu saat KESENDIRIANMU akan tiba MUSIM BAHAGIA

Sabar JODOH menantimu!

tak selamanya AIR LAUT ASIN suatu saat akan rubah menjadi TAWAR
tak selamanya POHON KERING suatu saat akan tiba MUSIM HUJAN yang membuat DEDAUNAN tak layu lagi
tak selamanya TANAH TANDUS suatu saat akan tiba HUJAN MENGGUYUR, menyirami sahabat BUMINYA
tak selamanya BUNGA LAYU suatu saat akan semerbak MENEBAR PESONA wewangian
itulah SIKLUS KEHIDUPAN yang Allah pergilirkan

begitupun, dengan salah satu mahluk Allah yang unik dan mempesona bernama manusia. ia istimewa karena umat Muhamad saw. dan ia harus bangga sebagai cucu Adam As. mereka mewariskan nilai-nilai ketangguhan dan kesolehan pada semua umatnya.

saat engkau di landa kesedihan pasti ada saatnya bahagia
saat engkau kesulitan pasti ada saat kemudahan
saat engkau merasa sendiri pasti ada saat kebersamaan
saat engkau kesepian pasti suatu saat ada keramaian.

tentang hal ini, ada kisah menghibur, cerita di dalamnya bisa dijadikan pelajaran, dan tauladan dari sepak terjang panutan kita Rasulullah dan Adam Alaihissalam sebagai nafaktilasi jejak langkahnya. ......yang merasa CUCUNYA AYO IKUTIN SEPAK TERJANG, JEJAK LANGKAH beliau.

Mereka saja para nabi merasakan SAA-SAAT DUKA saat sedih sendiri, dan saat sepi tersendirikan. met ambil ibrohnya!

Salah satu sahabat wanita bernama UMU SALAMAH suatu saat ia merasakan gundah gulana dalam hatinya, kesedihan mendalam saat tersendirikan di tinggal kekasih hatinya, seorang pujaan hatinya yang ia bangggakan tidak lagi hadir dalam dekapannya, baginya sirna sudah KEMESRAAN DAN KEHARMONISAN dalam rumah tangga, bahkan ia menganggap tak ada laki-laki lagi di dunia, merasa ia tidak akan menemukan seorang pria yang seperti suaminya itu. entah apa yang ia istimewakan mengenai suaminya itu, padahal sahabat-sahabat nabi masih ratusan orang yang bisa dijadikan sebagai ganti suaminya.
di saat dalam kesedihan, tersendirikan tinggal mati suami, sang pujaan hati datang tanpa di undang ia merasa bagai sebuah mimpi. apa iya seorang Rasul mau menikahiku dalam kondisi janda. ahirnya musim duka berganti bahagia dengan datangnya lamaran dari sang Rasul yang mulia untuk menikahinnya...! SABAR JODOH MENANTIMU

Rasul kita yang mulia sama pernah merasakan saat pedih tersendirikan, saat dimana ia menyeru kaumnya mengajak pada jalan kebenaran bukan sambutan ramah yang diterima tapi lumuran darah yang ia rasa. ia berdakwah bukan didengarkan ajakannya tapi dilecehkan, beliau merasa benar-benar terluka ia datang ke para pemuka saudaranya sama ditolak, bahkan olok-olok yang didengar. bahkan saat tiba di penduduk thoif sekumpulan pemuda berandalan melemparinya hingga ia luka di wajahnya. berdarah-darah. sampai sampai membuat mura malaikat gunung thoif sambil menawarkan bantuan pertolongan pada Rasulullah.

Namun apa gerangan sikapnya bukan melawan mereka dengan kekerasan pula sekedar menerima tawaran bantuan dari malaikat pun tidak MELAINKAN yang keluar dari lisan yang bersih dan hatinya yang mulia perkataan MAAF. sambil berkata "maafkan mereka ya Rabb karena mereka tidak tahu" subhanallah! ahlakmu begitu memesona.

kakek kita Adam Alaihissalam sama merasakan nasib yang sama, luka dalam kesedihan saat harus berpisah sama sang istri, ia tak tahan melawan bujuk rayu godaan syetan, ia pun ahirnya harus mau tidak mau harus rela menerima siksa sebagai penebus dari perintah allah yang ia langgar yaitu memakan salah satu buah pantangan yang ada dalam surga. ada yang menarik dari kisahnya saat ia sendiri kesepian dan ia butuh seorang wanita bukan saja sebagai teman tapi sahabat mesra dalam hidupnya. maka Allah pun dengan Kuasa-Nya memberikan seorang istri bernama Hawwa. dari sinilah berawal keturunan sehinga munculah nama anak, bini, cucu, ponakan, tante, oma dll.

tapi sang Adam harus menelan pil pahit kedukaan karena terbujuk rayuan setan, maka tak terbayang baginya kalau ia harus bahkan di usir dari alam kedamaian surga menuju alam dunia. perpisahan yang bukan saja lama tapi berabada-abad, TAK TERBAYANG sehari saja tak berjumpa sama istri kesepian apalagi beribu2 tahun lamanya. dalam kedukaan yang sangat, dan rasa gundah yang hebat adam menantikan lagi ingin berjumpa sama sang istri Hawwa hingga tiba saatnya berjumpa lagi sama sang istrinya setelah ampunan dari-Nya tiba. Adam pun berkumpul kembali setelah terasingkan dalam kesendirian yang sepi kembali bersama dalam kebahagiaan yang tak terkira.

jelas, bahwa suatu saat setiap siklusnya akan selalu berubah musim, musim duka berganti musim bahagia, sepi berubah ramai, duka berubah senang, sendiri jadi berdua, LAJANG JADI PENGANTIN, MUSIM JOMBLO DATANG MUSIM NIKAHAN. layaknya Allah merubah siang ke malam. yang harus selalu di ingat adalah pasti suatu saat nanti akan tiba masanya SEPI SENDIRI MENUJU MUSIM BAHAGIA YANG MERAMAIKAN.

Abusyamilzahra: Renungan perjalananku.

2 komentar:

  1. jadi ingin segera menjalani siklus berikutnya :p yg lbh menakjubkan

    BalasHapus